Ketika disebut kata walang sangit pasti yang tahu serangga ini mengatakan "bau" dan memang benar serangga ini mengeluarkan bau yang khas, bau yang khas itu dia keluarkan sebagai bentuk pertahanan diri, apabila merasa terancam dari serangan pemangsa.
Walang sangit sendiri merupakan hama di pertanaman padi, dan hampir di jumpai di semua areal pertanaman padi di Indonesia. Serangga yang masuk golongan hemiptera ini juga menyerang setiap musim, baik musm hujan maupun musim kemarau. Tetapi sebagaian petani tidak terlalu memusingkan kehadiran hama ini karena dampak kerusakan yang kecil petani akan lebih takut jika di lahan pertanian mereka temukan wereng, penggerek batang apalagi tikus.
Karena serangannya yang belum terlalu berpengaruh nyata terhadap penurunan produksi padi bukan berarti bahwa kita harus meremehkan hama ini. Serangan walang sangit terutama pada saat matang susu juga sangat berbahaya, selain bisa menurunkan hasil ternyata serangan hama ini juga bisa menurunkan kwalitas besar, beras yang terserang walang sangit hitam dan mudah patah pada saat di giling.
Walang sangit bertelur pada permukaan atas daun padi atau rumput-rumputan lainnya yang menjadi inangnya secara kelompok dalam satu atau dua baris yang terdiri dari 1 - 21 butir yang berbentuk segi enam, pipih dan berwarna hitam, lama periode telur rata-rata 5- 7 hari seekor induk walang sangit mampu bertelur antara 200 -300 butir selama hidupnya.
Setelah menetas serangga muda yang biasa disebut nimfa bentuknya sama dengan serangga dewasa hanya ukurannya lebih kecil dan tidak bersayap, berwarna hijau muda dan coklat kekuningan terutama di bagian perut, memiliki antena yang lebih panjang dari tubuhnya lama periode nimfa rata-rata 19 hari. warna ninfa walangsangit sangat dipengaruhi oleh makanan (tanaman inangnya) apabila walang sangit yang tinggal di padi biasanya warna perutnya berwarna coklat kekuningan, tetapi walang sangit yang tinggal di rumput warna perutnya hijau keputihan.
Serangga dewasa berbentuk ramping dan berwarna coklat, berukuran panjang
sekitar 14-17 mm dan lebar 3-4 mm dengan kaki dan antenna yang panjang. ukurang walang sangit betina dan jantan sama besar,serangga dewasa baru dapat kawin setelah 4-6 hari, dengan masa pra peneluran 8 hari dan daur hidup walang sangit antara 32-43 hari. Lama periode bertelur rata-rata 57 hari (berkisan antara 6-108 hari, sedangkan serangga dapat hidup selama rata-rata 80 hari (antara 16-134 hari).
Beberapa hal yang menyebabkan walang sangit ini perlu di waspadai adalah :
- Lamanya hidup serangga ini yang sebagian besar stadianya dapat menjadi hama bagi tanaman mulai dari serangga muda sampai serangga dewasa.
- keberadaannya hampir di semua stadia tanaman padi, selain itu ketersediaan makanan yang ada terus menerus menyebabkan populasi hama ini setiap musim dapat mengancam tanaman padi.
- Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana di tanaman padi, menyebabkan banyaknya musuh alami walang sangit yang mati sehingga memicu perkembangan hama ini.
- Pertanian yang monokultur (padi terus menerus) dan tidak serempak menjadi pemicu terjadinya ledakan hama.
- Keberadaan gulma yang menjadi inang alternatifnya itu jenis gulma padi-padian (Echinochloa crusgalli dan E. colonum)
Gejala Serangan Walang sangit
Hama walang sangit menyerang padi pada fase generatif terutama pada masa pengisian bulir (matang susu). Walang sangit memiliki alat mulut menusuk dan menghisap, dan pada saat makan menusukkan stiletnya pada bulir padi baik yang sudah mengisi maupun yang masih berbentuk cairan. Akibat serangannya gejala kerusakan yang ditimbulkan berupa bulir padi menjadi hampa atau kosong sebagian dan berwarna coklat kehitaman sehingga malai tidak bisa menghasilkan biji yang sempurna. sehingga menurunkan produksi, serangan yang tinggi juga menyebabkan beras yang dihasilkan akan menjadi hitam dan gampang pecah pada saat digiling, sehingga menurunkan kwalitas beras.
Nimfa maupun Imago, walang sangit menghisap cairan bulir padi pada fase matang susu. Serangan selama masa pengisian bulir menyebabkan bulir menjadi cacat dan timbul bercak-bercak kemudian bulir berubah warna sebagian atau seluruhnya yang disebabkan oleh bakteri atau cendawan yang menginfeksi bulir pada saat penghisapan tersebut.
Pengendalian Walang Sangit
Pengendalian walang sangit yang umum dilakukan petani adalah penyemprotan dengan insektisida setelah muncul gejala kerusakan. Penyemprotan tersebut dilakukan agar serangan hama walang sangit tidak meluas dan mengakibatkan gagal panen. Akan tetapi, pengendalian dengan menggunakan insektisida tersebut sering terlambat atau waktunya tidak tepat sehingga tidak memberikan manfaat yang optimal. Dengan demikian perlu diketahui waktu yang tepat untuk melakukan penyemprotan sehingga tidak banyak menghabiskan biaya dan dapat memberikan keuntungan yang optimal. Selain itu aplikasi insektisida yang tidak bijaksana dapat menyebabkan hama menjadi resisten, matinya musuh alami dan resurjensi hama. Kehadiran walang sangit di lapangan yang secara tiba-tiba membuat petani sulit untuk mengendalikan hama tersebut. Hal ini disebabkan karena petani biasnya terfokus ke hama utama seperti penggerek batang atau wereng, sehingga kehadiran walang sangit tidak teramati.
Apabila pada saat matang susu dan petani menemukan walang sangit 10 ekor/1 m pesegi, seharusnya secepatnya di lakukan pengendalian kimia karena kehadiran walang sangit di fase ini sangat berbahaya dan mengancam menuruntkan produksi dan kwalitas hasil panen.